translate

Tiga LSM Labuhanbatu Akan Surati UI

Jumat, 31 Juli 2009

gunawan, rantauprapat
Terkait berbagai permasalahan dan kaburnya perjanjian/MoU tentang bantuan Pemkab Labuhanbatu kepada 24 mahasiswa yang menerima bea siswa sebesar Rp1,053 miliyar untuk melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia ( UI ), 3 aliansi LSM

>> akan menyurati pimpinan UI di Jakarta.
"Untuk menjaga prinsip transparansi dan juga mendukung sosialisasi kepada pelajar di Labuhanbatu, kami akan minta penjelasan kepada pimpinan UI di Jakarta tentang sistem pembayaran sesuai MoU," kata Ketua Badan Pimpinan Kabupaten ( BPK ) Dewan Pemantau Penyelenggara Negara Indonesia ( DPPNI ) Amansyah Siregar, saat didampingi Ketua Front Putera Daerah ( Fropuda ) Zainul Arifin Hasibuan dan Ketua Pemerhati Pengawasan Pendidikan Nasional ( P3N ) Raja Hamdan kepada IMB, Selasa ( 20/1 ) di Rantauprapat.
Sedang Raja Hamdan membahas tentang bantuan beasiswa yang diterima anak PJs Setdakab Pemkab Labuhanbatu Karlos Siahaan. Menurutnya, bantuan yang di berikan kepada anak Karlos sebesar Rp400 juta telah melenceng dari rasa keadilan. Bantuan hingga tamat itu diduga disinyalir tidak sesuai dengan pertanggungjawaban keuangan daerah pertahunnya.
"Apa dasar memberikan bantuan kepada mahasiswa kedokteran sampai tamat itu, apa bisa Pemkab Labuhanbatu menjamin mahasiswa tersebut tidak Droup out ( DO ), atau tidak sakit yang berkepanjangan atau faktor lain yang mengharuskan mahasiswa itu tidak dapat melanjutkan kuliahnya," tanya Raja Hamdan.
Sementara Fropuda menilai, sampai saat ini, isi MoU terkesan dirahasiakan, padahal MoU itu bukan sebagai dokumen negara yang harus dirahasiakan.
"Berbagai elemen masyarakat mensinyalir ada keganjilan dalam isi MoU antara Pemkab Labuhanbatu dengan UI. Apa lagi mengingat jumlah yang diberikan kepada anak PJs Setdakab Labuhanbatu yang signifikan, jika dibanding dengan jumlah yang didapat mahasiswa lain," beber Zainul. ***


0 komentar:

Posting Komentar